Adapun akhlak yang baik menurut ukuran Islam terbahagi dua:
1. Akhlak kiTa pada ALLAH swT.
2. Akhlak pada makhluk khusUsnya manusia.
dengan erTi kaTa lain, menjaga hUbungan kiTa pada ALLAH dan hUbungan kiTa pada manUSia..
Bentuk-bentuk akhlak dengan ALLAH di antaranya ialah:
Sabar atas kesusahan yang ALLAH timpakan.
Kesusahan itu mungkin berbentuk sakit, miskin, kematian orang yang dikasihi, bencana seperti kebakaran, banjir, angin taufan atau kemarau dan lain-lain.
Semua itu adalah takdir yang mustahil dapat kita elakkan. tiada siaPa yang minTa ujian/dUgaan.. ALLAH rasakan pada kita semUa itu sebagai ujian hidup yang meSti kita hadapi. Maka hendaklah kita menerima dengan sabar..."seSUngguhnya ALLAH sentiaSa bersama dengan orang yang sabar"
Semua itu adalah takdir yang mustahil dapat kita elakkan. tiada siaPa yang minTa ujian/dUgaan.. ALLAH rasakan pada kita semUa itu sebagai ujian hidup yang meSti kita hadapi. Maka hendaklah kita menerima dengan sabar..."seSUngguhnya ALLAH sentiaSa bersama dengan orang yang sabar"
Redha dengan ketentuan ALLAH.
Kita semua berharap untuk menjadi senang, pandai, cantik, berhasil dan bermacam-macam kesenangan hidup, tapi tidak selalu dapat dicapai...kiTa sebagai manUSia hanya mamPu merancang, bUkan menenTukan.. Itulah yang dinamaKan sebagai kehendak ALLAH. Dia berbuat mengikuti kehendak-Nya. Maka hendaklah kita redha dengan pemberian dari Zat yang maha bijaksana itu. kaLau semUa orang mendapatkan segaLa yang diingininya, maka kniKmatan itU kurang diraSai..ujian yang tiba adalah unTuk memaTangkan kiTa..
Tawakal pada ALLAH.
Sebenarnya kerja dan usaha atau ikhtiar kita bukanlah penentu kejayaan yang kita harapkan. ALLAH memerintahkan kita berusaha atau berikhtiar hanya sebagai jalan atau sebab untuk mencapai kejayaan. Yang menentukan jaya atau gagalnya ialah kuasa dan kehendak ALLAH. Sebab itu usaha dan ikhtiar kita mestilah diiringi dengan rasa tawakal atau menyerahkannya pada ALLAH tanpa ragu dan bimbang.. sama sahaja biLa kiTa jatUh sakit ya sahabaT, ubat yang kiTa makan itU hanyalah sebagai ikhtiar kiTa, bUkan menyembUhkan..yang menyembUhkan adalah ALLAH swT..
Baik sangka dengan ALLAH.
Sudah diketahui bahawa nasib apa saja yang menimpa kita atau orang lain adalah pemberian ALLAH. Buruk atau baik semuanya takdir dari ALLAH. Kita sebagai hamba yang lemah meSti menerima baik setiap yang ditakdirkan dan berbaik sangka dengan ALLAH bahawa ALLAH yang Maha Bijaksana itu, mustahil akan melakukan sesuatu yang tidak berguna (sia-sia) atau merugikan hambanya. Bukanlah sifat ALLAH suka menyiksa hamba ciptaan-Nya. Ia hanya menguji dan mengajar hamba-Nya.. sesUngguhnya ALLAH tidak pernah membebani hambaNYA melainKan dengan kesanggUpannya( kekUatannya)..
Kalau kita mempunyai sangka jahat pada ALLAH, itu adalah dosa besar, sebagaimana firman-Nya :
“Sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah doSa.“(Al-Hujurat : 12)
Kalau kita mempunyai sangka jahat pada ALLAH, itu adalah dosa besar, sebagaimana firman-Nya :
“Sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah doSa.“(Al-Hujurat : 12)
Malu dengan ALLAH.
Kalau kita melakukan satu kesalahan dan kesalahan itu kelihatan oleh orang lain, akan timbul rasa malu dan kesal di hati kita. Begitulah sepatutnya perasaan kita dengan ALLAH. Kita malu pada ALLAH untuk membuat dosa dan kesalahan, sebab ALLAH sentiaSa melihat dan memperhatikan setiap pekerjaan yang kita lakukan. Dan kalau tanpa sengaja membuat dosa hendaklah timbul rasa kesal yang teramat dalam dan malu yang sebenarnya di samping segera bertobat, memohon ampun pada ALLAH SWT.
dan janganLah seSekali kiTa melakUkan dOsa dengan alaSan ALLAH itU adalah MAHA pemUrah DAN MAHA pengamPUn, jiKalau kita begitu..maKa kita tergOlong dalam kalangan orang yang tidaK maLu pada ALLAH..masyaALLAH..
sama sahaja konSepnya apabiLa seseorang ayah/bapa/abah sahabaT melarang sahabaT melakuKan sesUatu tetapi sahabat tahU bahawa beliaU adalah seorang yang pemaaf, jadi sahabaT sanggUp sahaja melakUkan perkara2 yang dilarangnya kerana yaKin akan dimaafkan jiKa ketahUan olehnya sUaTu maSa nanTi..
Syukur pada nikmat pemberian ALLAH.
Setiap kali kita mendapat kejayaan, keuntungan dan nikmat hidup apapun hendaklah kita rasa bahwa itu adalah pemberian ALLAH, bukan buatan kita sendiri. Oleh kerana itu berterima kasih atau bersyukurlah pada ALLAH. Dan banyakkanlah sembah sujud, tasbih dan tahmid kita padanya serta menggunakan nikmat itu sebagai alat untuk lebih berbakti dan bertakwa padanya. mendermaLah pada rUmahNYA... JanganLah kiTa sayang untuk mengorbankan sedikit dari nikmat itu untuk agama, masjid, rumah ibadah, pengajian atau fakir miskin.
sesUngguhnya ALLAH tidak pernah memnTa balaSan dari hamba2nya..semUanya terserah pada diri kiTa sendiri...
Takut pada ALLAH.
Semua manusia mempunyai rasa takut. Takut pada segala hal yang berbahaya dan mengancam keselamatan dirinya. Bagi orang yang berakhlak dengan ALLAH, dia hanya takut pada ALLAH, sebab hanya ALLAH yang dapat menentukan nasib dirinya.
Sedangkan yang lain, walaupun sekuat dan sehebat apapun, adalah makhluk ALLAH yang tidak memiliki kebolehan dan kekuasaan apa-apa kalau tidak dengan izin ALLAH. Dengan keyakinan itu manusia tidak pernah gentar untuk memperjuangkan hukum-hukum ALLAH. Tidak takut pada ancaman, cemuhan, fitnah dan penghinaan dari manusia. Dia hanya takut pada ancaman ALLAH atau penghinaan dan hukuman dari ALLAH.
Rendah hati, merasa diri hina, dan lemah. Yang kuat dan hebat ialah ALLAH.
Rasa qana’ah, merasa cukup dan memadai dengan apa yang ada. Itulah salah satu bentuk-bentuk akhlak dari manusia kepada ALLAH.
Akhlak itu terpancar dari hati yang beriman dan kuat beribadah pada ALLAH. Akhlak adalah tanda menunjukkan pribadi seseorang. Tanpa akhlak itu manusia dikatakan biadab dengan ALLAH. Atau dengan kata lain manusia itu telah kurang ajar dengan ALLAH. Alangkah hinanya seseorang yang mendapat gelaran itu..
waALLAHuaLam...sebarkan pada sahabaT2 kiTa yang lain..
No comments:
Post a Comment