Sejauh Mana Islam Kita ??
Islam yang diwahyukan oleh Allah kepada Rasulullah SAW adalah secara kebulatan, Rasulullah sampaikan kita juga secara kebulatan. Firman Allah yang artinya :
"Masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan"
[Al Baqarah : 207]
Ajaran-ajaran Islam yang terpenting dan paling pokok ialah ajaran Aqidah, Syariah, Akhlak, Pendidikan, ekonomi, politik, daulah Islamiah, Jemaah, Amru bil Ma'ruf Wa Nahyun Anil munkar. Jadi sejauh manakah kita yakin, faham serta amalkan selama ini ? Untuk mengukurnya di zaman kita ini, tidak ada kayu pengukurnya. Maka Rasulullah, sahabat dan salafussoleh sajalah sebagai kayu pengukurnya.
Firman Allah yang artinya :
"Sesungguhnya pada diri Rasulullah itu mempunyai contoh tauladan yang baik"
[Al Ahzab : 21]
Hadist Rasulullah SAW yang artinya :
"Sahabat-sahabatku umpama bintang di langit yang mana saja kamu turuti niscaya kamu akan dapat petunjuk"
Hadist Rasulullah SAW yang artinya :
"Sebaik-baik manusia adalah dikurunku, kemudian yang mengikuti kurun mereka, kemudian yang mengiringi kurun mereka itu"
Inilah yang dikatakan salafussoleh yang semua ini sudah tidak ada lagi di jaman kita ini, kalau ada jin-jin yang masih hidup dari zaman Rasulullah hingga sekarang ini. Walaupun hanya seorang, sudah cukup menjadi contoh kepada kita, contohnya Imam Malik. Tetapi ia juga tidak ada. Oleh karena itu hendaklah kita lihat sejarah mereka yang masih ada dalam berbagai sejarah, mudah-mudahan ia akan menjadi panduan kita di akhir zaman ini. Kita lihat mereka terutama sekali Rasulullah SAW untuk menjadi panduan kita di akhir zaman ini. Kita lihat mereka terutama sekali Rasulullah SAW untuk menjadi kayu ukur kepada kita. Kita lihat bagaimana mereka bangunkan ….
1. Aqidah
Mereka membangunkan aqidah, bukan hanya pada taraf akal, tetapi sampai ke hati/jiwa, hingga mereka dapat merasakan kebesaran dan kehebatan Allah. Bila menyebut nama Allah, gemetar hati mereka, bila menyebut neraka ada yang pingsan sampai 3 hari. Kadang-kadang ada yang langsung mati. Ada sebagian yang tidak bisa makan lagi ketika disebut tentang neraka. Kalau kita belum lagi sampai ke peringkat hati, kita hanya baru di peringkat akal saja. Buktinya kalau kita sebut nama Allah atau Allahu Akbar, hati kita sedikit pun tidak merasa kebesaran Allah bahkan tidak rasa apapun, seolah-olah nama Allah itu atau Allahu Akbar itu sama saja seperti kita menyebut tiang dan sebagainya. Ini menunjukkan hati kita telah mati, keras.
2. Ibadah
Bagaimana Rasulullah SAW dan umumnya salafussoleh bangunkan ibadah, shalah mereka banyak. Kalau Rasulullah kadang-kadang sampai terjatuh karena banyaknya shalat, kadang-kadang sampai bengkak-bengkak kakinya, ada lagi sebagian sahabat, umumnya salafussoleh shalat fardhu dan sunnat mereka ada yang sampai 100 rakaat sehari semalam.
Kalau kita lihat sekuat-kuatnya shalat kita tidak selemah-lemahnya para sahabat dan salafussoleh, khusyuk mereka hebat. Kalau kita lihat sejarah Sayidina Ali Karamallahu Wajhah, begitu khusyuk sembahnya hingga ketika sahabat-sahabat mencabut anak panah tertancap di kakinya Sayidina Ali tidak merasa sedikitpun kesakitan. Kadang-kadang sebagian dari mereka saat shalat burung hinggap pun tidak terasa.
Tetapi kita, di dalam shalat bisa berniaga, macam-macam ingatan, kadang-kadang bisa terlupa perbuatan dalam shalat. Puasa mereka juga hebat sepanjang masa kecuali dua hari raya dan hari-hari tasyrik. Sebagian dari para sahabat sehari berpuasa, sehari berbuka. Puasa senin dan kamis merupakan amalan istiqamah. Kita hanya bertahan puasa Ramadhan saja. Bacaan Quran mereka satu minggu dapat khatam 30 juzuk perkara biasa. Paling kurang satu bulan 30 juz. Kita setahun sekalipun susah. Itupun hanya di bulan Ramadhan saja. Yang selalu habis ialah surat khabar harian, helaian demi helaian habis dibaca.
3. Dakwah
Mereka begitu yakin dengan Allah dan Rasul. Sanggup berkorban apa saja hingga Islam dapat keluar dari tanah Arab. Diantaranya Abdullah Al-Bahili dapat membawa Islam hingga sampai di negeri Cina. Mereka berpegang dengan hadits Rasulullah SAW yang artinya :
"Sampaikan dariku walau satu ayat"
Mereka lebih cinta syahid dalam menyampaikan dakwah. Pada saat mereka berdakwah mereka tidak ada kendaraan, yang ada hanya unta-unta saja. Dengan berkat perjuangan merekalah Islam sampai kepada kita hingga hari ini, oleh karena itu sudah samapi dimana dakwah yang kita lakukan ??
Kalau kita lihat di zaman kita ini, mubaligh kurang, bila mubaligh kurang ini menjadikan Islam tidak ada panduang dunia dan akhirat. Sementara kita ada kemudahan, mengapa kita tidak dapat berbuat seperti mereka.
4. Ukhuwah
Ukhuwah dan persaudaraan Rasulullah SAW dan para sahabat terbukti pada realitinya, mereka dapat merasakan kesusahan orang lain seperti kesusahannya, kesenangan orang lain seperti kesenangan mereka. Hadist Rasulullah SAW yang artinya :
"Tidak dikatakan seseorang itu beriman selagi dia tidak mengasihi saudaranya seperti dia mengasihi dirinya sendiri"
Kita masih berbicara tentang ukhuwah, makin bertambah pecah ukhuwah, memfitnah dan mengumpat sudah jadi tradisi. Hingga Islam hina dimana-mana tidak ada contoh yang dapat diambil.
5. Akhlak
Akhlak di kalangan mereka bagaikan bunga diri, akhlah dalam ajaran Islam adalah hasil atau buah ibadah kepada Allah, makin banyak ibadah mereka, makin baik akhlak. Kalau banyak ibadah tetapi tidak membuahkan akhlak yang mulia ini menunjukkan ibadah selama ini tidak diterima disisi Allah. Ia hanya layak untuk ke neraka saja.
Sejarah seorang wanita yang dikatakan oleh Rasulullah bahwa ia akan jadi penghuni neraka karena walaupun ibadahnya banyak tetapi akhlaknya buruk.
Lain lagi dengan kisah seorang sahabat Rasulullah yang Rasulullah sebut sebagai bakal calon penghuni syurga. Ibadahnya tidak banyak, tetapi ibadah yang sedikit itu telah membuahkan akhlak yang terpuji kepadanya. Ia tidak pernah hasad dengki dan bahkan sama sekali tidak pernah berniat untuk itu.
Akhlak yang terpuji itu umpama bunga diri, semua orang suka pada bunga. Firman Allah yang memuji akhlak Rasulullah yang begitu agung.
Terjemahannya :
"Dan sesungguhnya engkau Muhammad memiliki akhlak yang Agung"
[Al Qalam : 4]
Kita lihat contoh akhlak Rasulullah SAW. Suatu hari seorang Arab Badui menarik baju Rasulullah dan meminta baju itu diberikan kepadanya maka Rasulullah langsung memberikan baju tersebut.
Rasulullah dapat berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepada nya yaitu seorang perempuan tua yang pernah menabur kacaa dan duri di kawasan dimana setiap hari Rasulullah melewatinya. Tiba-tiba suatu hari ketika Rasulullah melewati tempat itu, tidak ada lagi kaca dan duri seperti biasanya. Rasulullah merasa heran, lalu mencoba menziarahi orang tua itu, rupanya orang tua itu sedang dalam kesakitan. Rasulullah tolong doakan untuk ibu tua itu, dengan berkat Rasulullah berbuat demikian ibu tua itupun memeluk Islam.
Rasulullah dapat memaafkan Daktsur ketika mengancamnya. Baginda pernah diusir oleh penduduk Thaif dan dilempari dengan batu, tetapi Rasulullah malah berdoa untuk kaum itu.
6. Ekonomi
Sebelum kedatangan Islam ke Madinah, ekonomi ketika itu dikuasai oleh orang-orang Yahudi yang terdiri dari 3 golongan :
1. Bani Nadhir
2. Bani Quraidhah
3. Bani Mustaliq
Waktu itu jumlah umat Islam baru ratusan saja, oleh karena itu Rasulullah memerintahkan para sahabat membangun Suqul Anshar, pasar orang-orang Anshar. Ia diketuai oleh Sayidina Abdul Rahman Bin Auf. Hasil dari itu 5000 orang penduduk Yahudi gulung tikar bantal keluar dari kota Madinah, dengan sebab itulah mereka dendam tidak habis-habis dengan orang Arab hingga hari ini.
Allah bantu Rasulullah dan para sahabat adalah karena taqwa yang ada pada mereka. Firman Allah yang artinya :
"Allah akan menjadi pembela pada orang-orang bertaqwa"
[Al Jatsiyah : 18]
Allah bukakan rahmat dari pintu langit dan bumi karena taqwa. Firman Allah yang artinya :
"Jika ada di kalangan pendudukan sebuah kampung itu beriman dan bertaqwa, niscaya Allah akan bukakan berkat dari pintu langit dan bumi"
inSyaALLAH..mUhasabah diri kiTa..patUtnya kiTa malU jika mengaKu iSLam taPi tidak menjaLankan tanggUngjawab kiTa sebagai iSLam..masyaALLAH..beraPa ramai yang iSLam hanya pada kad pengenalan sahaja..
renUngkanlah sahabat..waallahUalam..
No comments:
Post a Comment